Tidak ada kehinaan yang paling hina pada seseorang kecuali kondisi hatinya yang selalu lengket dengan suasana bumi.(Ibn al-Jauziy)

04/04/10

ukhti... bersabarlah

Ukhti…
Seandainya bisa kubantu menyeka air matamu agar hilang sedihmu
Akan ujian yang tak kunjung terlihat akhirnya
Namun apa daya, ujian yang diberikan tak mampu di selesaikan oleh orang lain
Ujian yang hanya khusus diberikan padamu.

Ukhti…
Apa kabarmu hari ini?
Begitu inginnya kumelihat dirimu.. seperti dulu…
Seseorang yang penuh kelemahan tetapi tak ada yang mampu menghalangi langkahmu menuju Allah
Namun aku tau… beratnya ujianmu menghalangi jalanmu menujuNya
Ujian yang tak pernah dirimu inginkan, dan tak pernah terbayangkan di masa itu

Ukhti…
Apa yang dapat kulakukan untukmu…
Kutau, tak ada yang dapat kulakukan selain berdoa untukmu

Ujian ini memang bukan keinginanmu, tapi jalan terbaik yang harus kau lalui
Inilah jawaban istikharah panjangmu, demi maslahat yang lebih baik bagimu...
Walaupun kau harus berkorban… demi keluarga yang kau cintai.

Idealisme yang harus sedikit terkikis namun terasa begitu pahit di hati
Demi buah da’wah yang kuharap nanti akan kau petik manisnya.

Namun… selalu ada resah di hati ketika melihatmu pergi
Melalui jalan penuh jurang itu…

Ukhti,…
Jangan pergi…

Seandainya kata itu bisa menghalangimu pergi…

Tapi kau dan aku tau, bahwa di ujung jalan itu surga Allah menanti
Menanti dirimu selamat sampai kepadanya
Maka, dengan penuh cinta dan doa kuucapkan…

Selamat jalan saudariku, sahabatku, teman terbaikku…
Hati-hati dijalan…
Hati-hati fitnah dunia…

Besar harapku melihatmu berhasil melaluinya.
Semoga Allah memberi keistiqomahan dan menjagamu selalu…
Hingga kau berhasil mendapat 2 ridho, dalam menjalani keyakinanmu
ridho Allah sekaligus ridho orang-orang yang kau cintai
walaupun mungkin ridho manusia terkadang tidak kita dapatkan di dunia
Biarlah kita raih di akhirat nanti… amin.

Ukhti…
Dimanapun engkau berada
Ingatlah Allah selalu
Agar Ia “mengingat”mu pula
Jagalah imanmu agar tetap berkobar,
Walaupun sesekali meredup
Karna kencangnya “badai” ujian.

Ingatlah ukhti…
Jangan pernah luput dari hatimu
Kerinduan kepada surgaNya
Karna bila “sayap” ikhtiarmu sudah patah
Dan kau tak mampu lagi terbang seperti dulu
Biarlah kerinduan itu yang membawamu ke sana

Semoga Allah mengenali kerinduanmu padaNya
Semoga pula kita bisa bertemu di sana…
Tempat tidak ada lagi kesedihan, kesulitan, dan air mata
Tidak ada lagi duka lara…
Yang ada hanyalah keselamatan, kebahagiaan, dan sukacita
itulah hadiah dari Allah bagi kesabaranmu

(untuk saudariku, dimanapun mereka berada yang masih terbentur oleh realita kehidupan, yang tertatih menjalani Islam secara kaffah, yang selalu rindu kembali kepada Allah)

0 comments:

Posting Komentar

Poskan Komentar

Read me...

free counters
 
bisnis internet