Yaa..Allah
Sesungguhnya aku memohon cinta-Mu..
Dan cinta orang yang mencintai-Mu..
Dan amal yang mengantarkan aku untuk mencintai-Mu
Doa diatas diajarkan Allah Subhaanahu wa Ta'ala kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam (HR. Ibnu Khuzaimah)
Kadang kita mencintai sesuatu melebihi kadar kecintaan kita kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala. Cinta kepada seseorang... Ayah, Ibu, Saudara, Teman,.... melebihi cinta kita kepada Allah. Cinta kepada harta, kedudukan, popularitas,... seakan semua hal itu pantas untuk dicintai.
Mungkin kita lebih mencintai orang kafir la'natullah daripada mencintai saudara kita yang muslim.
Mungkin kita lebih mencintai ridho manusia daripada keridhoan Allah Subhaanahu wa Ta'ala. Mungkin kita lebih mencintai manusia pencinta hawa nafsu daripada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, para ulama', dan orang-orang yang teguh mengikuti ajaran Islam.
Mungkin kita mengaku Muslilm tapi tidak mencintai ajaran Islam.
Ternyata... cinta yang kita punya adalah cinta yang hina. Cinta hawa nafsu dan syahwat.
Padahal Allah Subhaanahu wa Ta'ala memandang dunia dan seluruh isinya lebih hina daripada bangkai kambing yang cacat.
Duhai diri...
Mengapa begitu cinta akan dunia.
Tidakkah kau ingat..
Dunia ini hanya sementara..
60, 70, atau 80 tahun umurmu
Sungguh... masa itu tidaklah lama
Duhai diri...
Ingatlah.. engkau akan menemui masa itu
Ketika ribuan tahun akan kau jalani
Menunggu.. Keputusan Allah kepadamu
Jannah.. atau Naar..
Akankah ni'mat yang tak terkira
Ataukah siksa yang tak kunjung henti
Wahai diri..
Janganlah cinta kepada dunia
mengalahkan cintamu kepada diri sendiri
Duhai..diriku
Takutlah kepada Allah..
Mendekatlah kepada-Nya..
Dekatkan dengan beribadah
dan jauhi larangan-Nya
Sungguh..
semuanya akan mudah..
Jika kau mau memikirkan akhirmu...
Cinta membutuhkan perbuatan atau pembuktian. Cinta tanpa perbuatan tidak bisa dikatakan cinta. Cinta kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala harus dibuktikan dengan beribadah kepada-Nya. Untuk dapat beribadah kita harus memiliki rasa takut (khauf) sebagai pendorong dalam beribadah kepada-Nya salah satunya dengan memikirkan Yaumul Akhir.
Sesungguhnya... Malam dan Siang adalah gudang perbendaharaanku. Amalan-amalanku adalah bekal yang kusimpan di dalam gudang itu. Dan pada Hari Akhir.. gudang itu akan kubuka untuk mengambil bekal dalam melewati perjalanan yang begitu lama..
Semoga kita memiliki cinta yang mulia
0 comments:
Posting Komentar
Poskan Komentar